Home » Blog » Tentang Batik » Teknik Batik Malam Dingin

Teknik Batik Malam Dingin

Batik salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO, dimana tingkat permintaan pasar mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.

 

Ada 3 teknik batik yang dihasilkan produksi di indonesia yakni batik tulis, batik cap, dan batik printing. Dalam proses pengerjaan dan pembuatan dari 3 teknik batik tersebut berbeda-beda, untuk proses pembuatan batik tulis butuh waktu yang cukup lama dan pengerjaan bisa menghabiskan waktu 2 -3 bulan. Jenis batik yang kedua adalah batik cap,  juga disebut batik cetak karena motif batik dibuat dari tembaga dalam bentuk cetakan. Dibandingkan batik tulis, jenis batik cap proses produksi rata-rata lebih cepat.

 

Seiring berkembangnya produksi batik, saat ini tersedia jenis proses produksi batik printing yang bisa menghasilkan tekstil bermotif batik secara massal dalam waktu singkat yang dihasilkan melalui proses sablon. Proses teknik membatik terus berkembang sehingga muncul jenis produksi Batik Malam Dingin. Batik malam dingin muncul dilatarbelakangi adanya upaya pengembangan produksi batik untuk kepentingan industri perdagangan. Batik malam dingin merupakan inovasi proses produksi dibidang industri batik yang berpotensi besar dalam hal kecepatan dan kemudahan produksi untuk pemenuhan kebutuhan dan permintaan pasar akan produk batik tulis yang semakin meningkat. Kualitas batik yang di hasilkan dengan menggunakan teknik malam dingin sama seperti batik tulis pada umumnya. Karena teknik ini hanya memunculkan kerangka dasar atau klowongan gambar batik, sedangkan isiannya tetap memanfaatkan ketrampilan membatik dengan menggunakan canting.

 

Proses pembuatan  batik malam dingin,

  1. Mempersiapkan Kain

Kain yang dibutuhkan adalah kain katun primisima, merupakan kain yang paling mudah dalam proses pembuatan batik dan dapat menyerapkan warna dengan baik. Sebelum kain dibatik, rendam kain terlebih dahulu dengan air sabun sekitar 3 jam, cuci lalu keringkan. Proses ini biasanya disebut dengan mordanting, yang bertujuan untuk membersihkan dan membuka pori-pori kain.

2. Lilin Malam Dingin

Lilin malam yang digunakan pada proses cetak malam dingin berbeda dengan lilin malam yang digunakan pada batik konvensional. Lilin malam ini agak cair seperti pasta yang sudah dicampuri dengan bensin.

 

3. Memindahkan Desain ke Plangkan

Setelah proses pola digambarkan, tahap selanjutnya memindahkan pola desain ke plangkan, alat ini terbuat dari sebuah kain monil yang terbuat dari benang sitensis. Kain monil memiliki karakter tipis, halus namun sangat kuat. Untuk pemindahan pola ke dalam screen monil ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemindahan dengan tangan dan pemindahan dengan teknik afdruk.

 

 

sumber : wbsusanto

 

4. Penggesutan

Cara pengerjaan dituangkan malam dingin diatas layar dan lalu disapu dengan menggunakan rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan beberapa layar screen.

 

seragamomahlaweyan

sumber : seragam omah laweyan

 

Baca Juga : Proses Pembuatam Batik Tulis

 

5. Perwarnaan dan Pelorotan

Pewarnaan biasanya menggunakan teknik colet dengan remasol. Beberapa teknik pewarnaan masih menggunakan teknik batik tulis. Setelah melewati proses penggesutan malam dingin, pada bidang-bidang kosong dapat dipenuhi isen dengan teknik batik tulis.

 

 

Langkah selanjutnya adalah adalah proses nglorot, yaitu kain yang telah berubah warna direbus dengan menggunakan  air panas untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Usai pelorotan, batik dicuci hingga bersih dan dijemur.

 

 

Baca Juga : Tips Membedakan Batik Tulis, Batik Cap dan Batik Printing

 

Daya saing batik malam dingin terhadap batik konvesional terutama batik cap, batik dengan teknik malam dingin lebih unggul dalam segi komposisi motif batik cap, mampu menyerupai hasil batik cap, proses produksi jauh lebih cepat , biaya produksi mulai dari biaya pembuatan alat dan bahan hingga biaya tenaga kerja, biaya perawatan alat dan biaya penggunaan alat jangka panjang juga jauh lebih hemat dibandingkan batik tulis ataupun batik cap.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.