Motif Kain Batik – Batik merupakan salah satu hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang beragam corak. Batik sebagai ikon budaya bangsa Indonesia yang memiliki keunikan serta ciri khas tersendiri, karena memiliki simbol-simbol tertentu dan adanya filosofi yang mendalam dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.
Motif kain batik merupakan karya seni nusantara yang menghasilkan pola motif yang terinspirasi dari berbagai kebudayaan daerah setempat. Perkembangan motif batik dipengaruhi antara lainnya letak geografis, keadaan alam sekitarnnya, sifat dan tata penghidupan daerah, kepercayaan dan adat disuatu daerah, dan serta keadaan alam sekitar termasuk flora dan fauna.
Baca Juga : 10 makna motif batik di Indonesia Yang Sering Digunakan
Indonesia sangat kaya dengan beragam motif kain batik, dan setiap daerah memiliki ciri khas motif batik tersendiri, Berikut ini beberapa contoh motif & filosofi Batik
- Alas-alasan
Alas-alasan berasal dari kata Bahasa jawa (suku kata alas) yang berarti hutan, alas-alasan dapat diartikan sebagai hutan-hutanan atau seperti hutan. Pada motif alas-alasan termasuk motif tradisional yang berasal dari keraton surakarta, pola motif ini terdapat berbagai macam jenis binatang, dari binatang kecil hingga binatang yang cukup besar. Makna dari motif alas-alasan, diharapkan mampu mengajak dan mengingatkan orang lain untuk membaca ulang dan selalu mawas diri, arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan di dunia yang penuh dengan tantangan. Motif batik ini hanya boleh dipakai Raja untuk upacara-upacara agung, pengatin agung, dan tari Bedhya ketawang di lingkungan keraton surakarta.
- Gurdho Latar Kembang
Gurdha latar kembang memiliki makna kedudukan yang baik. Digambarkan oleh ornament mahkota yang gagah serta dikelilingi keharuman bunga disekitarnya. Motif gurdha latar kembang memiliki pengharapan agar yang mengenakannya mendapatkan kedudukan yang pantas dan baik.
- Gurdho Pisang Bali
Batik motif gurdo pisang bali ini dikerjakan dengan Teknik tulis, dengan menggunakan pewarna alam. Motif gurdo merupakan lambang dunia atas atau yang mempersonifikasikan akan keyakinan terhadap tuhan yang maha kuasa.
Motif gurdo pisang bali melabangkan harapan, doa dan keselamatan bahwa dalam kehidupan, sebelum kita meninggalkan karya terbaik untuk diri kita dan orang lain maka kita wajib untuk memerangi hambatan atau tantangan-tantangan yang muncul untuk mencapai suatu karya atau hasil yang berguna dan berprestasi.
Baca Juga : Kain Seragam Batik Yang Bagus dan Populer
- Kokrosono
Kokrosono ini mempunyai filosofi dharma, kemakmuran dan teguh hati. Kokrosono diambil dari tokoh pewayangan Rade kokrosono yang memiliki ciri karakter sebagai tokoh baik hati.
Pengguna batik motif kokrosono diharapkan menjadi sosok yang selalu siap berkorban untuk kepentingan orang lain, atas dasar cinta dan pengharapan mewujudkan dunia yang ideal. Tak pernah berhitung untung dan rugi atas pilihan yang dipilihnya.
- Merak Lung-lungan
Burung merak, Motif ini merupakan lambang kemegahan yang memiliki identitas, bahwa merak adalah kemegahan yang berasal dari Indonesia.
Lung-lung kembang, lung-lung menjadi simbol kesuburan tanah yang mempresentasikan hubungan erat dan ikatan yang baik antara sang pemimpin dengan yang dipimpin.
Pengguna batik motif ini diharapkan menjadi sosok pimpinan yang mampu menciptakan hubungan yang positif di antara sang pimpinan dengan yang dipimpin.
- Parang Kancing Ceplo Kupu
Parang berasal dari kata pereng yang berarti lereng. Seperti lereng, setiap motif parang selalu memiliki alur desain diagonal pada kain.
Kupu tidak pernah memilih makan lain selain saripati madu pada bunga untuk dimakan. Dalam batik, ini menggambarkan yang selalu memilih jalan terbaik untuk dijalani.
Parang kancing ceplok kupu memberikan harapan agar sang pengguna batik mampu menjadi sosok tegas yang selalu mawas diri pada setiap jalan hidupnya.
- Sido Asih
Batik sido asih merupakan motif tradisional Jawa. Sido memiliki arti jadi, Asih memiliki arti Kasih Sayang.
Batik Sido Asih biasanya digunakan dalam acara-acara perkawinan, dimana kain batik sidoasih dipakai sebagai busana pada malam pengatin. Dengan mengenakan batik sidoasih, maka akan membuat kedua pengatin menjalani kehidupan barunya dengan lebih romantik, semakin penuh cinta dan kasih sayang.
Batik Sido Asih ada yang berasal dari Surakarta dan Yogyakarta. Keduanya memiliki interprestasi masing-masing tentang filosofi kasih sayang dalam desain motifnya.
Untuk info dan pemesanan seragam kain batik bisa konsultasi dengan kami terlebih dahulu melalui nomor kontak berikut