Ndalem Gondosuli Batik Gallery & Education terus berupaya untuk ikut serta melestarikan produk lokal, batik. Melalui acara bertajuk Ndalem Gondosuli Batik Week 2018, berfokus pada pengembangan dan edukasi batik bagi generasi muda.
Acara yang berlangsung Sabtu-Minggu, (19-20/8/2018) itu juga untuk menyemarakkan Asian Games 2018, dan merayakan hari kemerdekaan ke – 73 Republik Indonesia.
Pemilik Ndalem Gondosuli & Batik Omah Laweyan, Heru Cahyono menerangkan Ndalem Gondosuli Batik Week digelar berlandaskan berkurangnya pembatik generasi muda dan sebagai regenerasi pelaku dan pecinta batik.
“Untuk itu, Ndalem Gondosuli merencanakan program pengembangan, pengabdian dan pemberdayaan masyarakat melalui keterampilan membatik,” katanya kepada wartawan, Senin (20/8/2018).
Sehingga harapannya, Ndalem Gondosuli mampu menjadi wadah dalam mengeksplorasi dan mengekspresikan karya. Pihaknya pun juga membuka kerjasama dengan pelaku batik serta akademisi bidang seni rupa maupun batik dan bidang keilmuan Iain.
Kegiatan Ndalem Gondosuli Batik Week 2018 tingkat Jateng – DIY ini memperebutkan Piala Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Surakarta, dan Dinas Pariwisata Surakarta di setiap tingkatnya. Kegiatan berupa kompetisi membatik tingkat TK – SMA, kompetisi desain motif batik digital tingkat perguruan tinggi dan umum, serta kontes foto.
Acara ini dihadiri dengan jumlah peserta Sebanyak 1000 peserta yang terdiri dari tingkat TK sebanyak 100 siswa, SD 285 siswa, SMP 185, SMA 300 siswa dan untuk kategori mahasiswa dan umum sebanyak 130 orang.
Diharapkan para peserta mampu menunjukkan kreativitas, mengembangkan potensi diri, serta berperan aktif dalam pelestarian kebudayaan batik. Ndalem Gondosuli Batik Week 2018 dimeriahkan pentas seni pertunjukan dan pameran seni rupa dengan fasilitas area panggung pagelaran, ruang pameran, dan bazar umum.
Puncak acara Batik Week 2018 juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo. “Harapannya melalui gelaran Ndalem Gondosuli Batik Week 2018 ini, citra Kota Solo sebagai kota Batik semakin terangkat, dan budaya juga kearifan lokal yang ada pada batik, nilainya semakin lestari,” tutupnya.